animasi blog

Senin, 08 Juni 2015

Prestasi Belajar

Prestasi Belajar 

kunci meraih prestasi dalam belajar . sumber gambar freyera.wordpress.com

   Kata prestasi belajar terdiri dari dua suku kata, yaitu ”Prestasi” dan ”belajar”. Meskipun demikian kedua kata tersebut saling berhubungan antara satu dengan yang lain. Belajar merupakan membawa perubahan (dalam arti behavior changes, aktual maupun potensial). Perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru dan perubahan itu terjadi karena ada usaha (dengan sengaja). Prestasi  adalah standart test untuk mengukur kecakapan atau pengetahuan bagi seseorang didalam satu atau lebih dari garis-garis pekerjaan atau belajar. Dalam kamus popular prestasi ialah hasil sesuatu yang telah dicapai. Dengan demikian Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah ia melakukan perubahan belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah.  
   Pendidikan adalah usaha manusia (pendidik) untuk dengan penuh tanggung jawab membimbing anak-anak didik kedewasaan. Sebagai sesuatu usaha yang mempunyai tujuan dan cita-cita tertentu sudah sewajarnya bila secara implisit telah mengandung masalah penilaian terhadap hasil usaha tersebut. Ada satu kesalahan dalam pendidikan kita, selama ini masih banyak pendidikan yang hanya mengutamakan pendidikan brain based education. Artinya masih banyak pendidikan di Negara ini yang hanya melihat berhasil-tidaknya suatu pendidikan dari nilai hasil belajar saja, tanpa melihat bagaimana emosional si anak, psikis si anak, dan akhlak si anak.

    Tujuan yang paling tinggi bagi pendidik dan pelajar muslim adalah mendirikan agama Allah diatas muka bumi ini, dan bekerja dengan ikhlas bagi-Nya semata. Sesuai dengan firman Allah swt.,
 
 
Ù‚ُÙ„ْ Ø¥ِÙ†َّ صَلاَتِÙŠ ÙˆَÙ†ُسُÙƒِÙŠ ÙˆَÙ…َØ­ْÙŠَايَ ÙˆَÙ…َÙ…َاتِÙŠ Ù„ِÙ„ّÙ‡ِ رَبِّ الْعَالَÙ…ِينَ

Katakanlah: "Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam,”(al-An’aam: 162).
   Ini adalah tujuan yang mulia yang tak mungkin terwujud kecuali melalui pelajar yang religius, berprestasi, dan disertai komposisi ilmu pengetahuan yang bermanfaat dan terpuji serta dengan didukung oleh fasilitas-fasilitas material yang diperlukanya. Bukan semata dengan semangat fanatik, emosi, dan perasaan saja.
   Didapati dengan yakin bahwa prestasi ilmiah (keberhasilan studi) mempunyai beberapa unsur, diantaranya adalah : religiusitas yang aktif, belajar yang tekun dan pandai menggunakan perangkat-perangkat belajar dan fasilitas-fasilitas pendidikan modern.

 A. PENGERTIAN PRESTASI BELAJAR


bentuk penghargaan
    Istilah prestasi belajar terdiri dari dua suku kata, yaitu prestasi dan belajar.Istilah prestasi di dalam Kamus Ilmiah Populer (AdiSatrio, 2005: 467) didefinisikan sebagai hasil yang telah dicapai. Noehi Nasution (1998: 4) menyimpulkan bahwa belajar dalam arti luas dapat diartikan sebagai suatu proses yang memungkinkan timbulnya atau berubahnya suatu tingkah laku sebagai hasil dari terbentuknya respon utama, dengan syarat bahwa perubahan atau munculnya tingkah baru itu bukan disebabkan oleh adanya kematangan atau oleh adanya perubahan sementara karena sesuatu hal.
    Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah “penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru”.
    Menurut Slameto (1998 : 56) mengemukakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar banyak jenisnya tetapi dapat digolongkan menjadi dua yaitu faktor interen dan faktor eksteren. Secara rinci faktor tersebut adalah sebagai berikut :  
 

 B. EVALUASI PRETASI BELAJAR

    Istilah Evaluasi atau penilaian adalah sebagai terjemahan dari istilah asing “Evaluation”. Dan sebagai panduan, menurut Benyamin S. Bloom (Handbook on Formative and Sumative Evaluation of Student Learning) dikemukakan bahwa: Evaluasi adalah pengumpulan bukti-bukti yang cukup untuk kemudian dijadikan dasar penetapan ada-tidaknya perubahan dan derajat perubahan yang terjadi pada diri siswa atau anak didik. 
    Kata lain yang sepadan dengan kata evaluasi dan sering digunakan untuk menggantikan kata evaluasi adalah tes, ujian dan ulangan. Istilah evaluasi biasanya digunakan untuk menilai hasil belajar para siswa pada akhir jenjang pendidikan tertentu, seperti Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional (EBTANAS) yang kini disebut Ujian Akhir Nasional (UAN). Aktivitas belajar perlu diadakan evaluasi. Hal ini penting karena dengan evaluasi kita dapat mengetahui apakah tujuan belajar yang telah ditetapkan dapat tercapai atau tidak.
aspek-aspek kepribadian yang harus diperhatikan merupakan objek di dalam pelaksanaan evaluasi tersebut, menurut Nasrun Harahap, adalah sebagai berikut:  
 
Tiga Tahapan untuk melakukan evaluasi
www.m-edukasi.web.id
 C. TUJUAN DAN PRINSIP FUNGSI BELAJAR
 
 

D. MACAM-MACAM EVALUASI BELAJAR

macam-macam evaluasi belajar
www.bincangedukasi.com

E. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN TEST ESSAY DAN OBJEKTIF    
TEST OBJEKTIF 
 Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif. Hal ini dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari tes bentuk essai (Arikunto, 2003:164). Tes objektif sangat cocok untuk menilai kemampuan peserta didik yang muntut proses mental yang tidak begitu tunggi seperti kemampuan mengingat kembali, kemampuan mengenal kembali, pengertian, dan kemampuan mengaplikasikan prinsip-prinsip.
Kelebihan Test Objektif yaitu :
    Untuk menjawab test objektif tidak banyak memakai waktu. Reabilitasnya lebih tinggi kalau di bandingkan dengan test Essay, karena penilainnya bersifat   objektif. Pemberian nilai dan cara menilai test objektif lebih cepat dan mudah karena tidak menuntut keahlian khusus dari pada si pemberi nilai. Objektif test tidak memperdulikan penguasaan bahasa, sehingga mudah dilaksanakan. Validity test objektif lebih tinggi dari essay test, karena samplingnya lebih luas.

Kelemahan Test Objektif yaitu :


   Murid sering menerka-nerka dalam memberikan jawaban, karena mereka belum menguasai bahan pelajaran tersebut. Memang test sampling yang diajukan kepada murid- murid cukup banyak, dan hanya membutuhkan waktu yang relative singkat untuk menjawabnya. Tidak biasa mengajak murid untuk berpikir taraf tinggi. Banyak memakan biaya, karena lembaran item- item test harus sebanyak jumlah pengikut test.
MACAM-MACAM TEST OBJEKTIF
 TEST ESSAY 

  Tes Essay adalah tes yang disusun dalam bentuk pertanyaan terstruktur dan siswa menyusun, mengorganisasikan sendiri jawaban tiap pertanyaan itu dengan bahasa sendiri. Tes essay ini sangat bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan dalam menjelaskan atau mengungkapkan suatu pendapat dalam bahasa sendiri.
   Subino, (1987:2) menyatakan bahwa berdasarkan tingkat kebebasan jawaban yang dimungkinkan dalam tes bentuk uraian, butir-butir soal dalam ini dapat dibedakan atas butir-butir soal yang menuntut jawaban bebas. Butir-butir soal dengan jawaban terikat cenderung akan membatasi, baik isi maupun bentuk jawaban; sedangkan butir soal dengan jawaban bebas cenderung tidak membatasi, baik isi maupun jawaban.
Kelebihan Test Essay yaitu:  
   Peserta didik dapat mengorganisasikan jawaban dengan pendapatnya sendiri. Murid tidak dapat menerka- nerka jawaban soal. Test ini sangat cocok untuk mengukur dan mengevaluasi hasil suatu proses belajar yang kompleks yang sukar diukur dengan mempergunakan test objektif. dll

Kelemahan Test Essay yaitu :
  Sukar dinilai secara tepat. Bahan yang diukur terlalu sedikit, sehingga agak sulit untuk mengukur penguasaan siswa terhadap keseluruhan kurikulum. Sulit mendapatkan soal yang memiliki standar nasional maupun internasional. Membutuhkan waktu memeriksa hasilnya. Dll

F. KESIMPULAN 

   Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki oleh siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi – informasi sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran, yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar.  
   Prinsip umum dan penting dalam evaluasi belajar yaitu adanya triangulasi (hubungan erat tiga komponen) yaitu tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan evaluasi. Tujuan evaluasi belajar yaitu untuk mengetahui capaian penguasaan kompetensi oleh setiap siswa sesuai dengan rencana pembelajaran yang disusun oleh guru itu sendiri. Kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa yaitu mencakup kognitif, psikomotorik dan afektif.

G. DAFTAR PUSTAKA 

Syah, Muhibbin. 2010.  Psikologipendidikan, Bandung ; PT RemajaRosdakarya. hal. 140-142
Saifudin, Azwar.1996. pengantar psikologi intelegenci.Jogyakarta: Pustaka Pelajar
Slameto1998.Belajardan factor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: RinekaCipta